Latar Belakang: Faktor pengetahuan, pendidikan, dan sumber informasi dapat menyebabkan ibu tidak memberikan kolostrum kepada bayi baru lahir, namun banyak disertai dengan faktor persepsi, sikap, sosial budaya, dukungan sosial dan faktor ketidakmampuan tenaga kesehatan untuk memotivasi dalam memberi penambahan ilmu bagi ibu-ibu yang menyusui. Berdasarkan studi pendahuluan yang sudah dilakukan didapatkan hasil bahwa 1 ibu nifas (20 %) berpengetahuan baik, 1 ibu nifas (20%) berpengetahuan cukup, dan 3 ibu nifas (60%) berpengetahuan kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kolostrum di Klinik Pratama Asih Waluyo Jati. Metode: penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan pendekatan cross sectional dengan jumlah populasi 30 responden. Jumlah sampel yang digunakan 30 responden dengan teknik pengambilan sampel yaitu accidental sampling. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner. Penelitian ini dilakukan di Klinik Pratama Asih Waluyo Jati Bantul. Hasil: Analisis data univariat dalam penelitian ini didapatkan hasil bahwa mayoritas responden ibu nifas masih berusia 20-35 tahun sejumlah 27 responden (90%), berpendidikan SMA/SMK sejumlah 14 responden (46,7%), pekerjaan sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 21 responden (70,0%), dan mempunyai paritas multipara sebanyak 20 responden (66,7%). Tingkat pengetahuan ibu nifas dalam penelitian ini dalam kategori kurang yaitu sejumlah 14 responden (46,7%). Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tingkat pengetahuan ibu nifas tentang kolostrum dalam kategori kurang. Kata Kunci: Pengetahuan, ibu nifas, kolostrum
Copyrights © 2020