Background: Gangren Fournier adalah infeksi nekrosis polimikroba yang progresif. Baru-baru ini, penggunaan madu baru dikenal dalam pengelolaan gangren Fournier, sedangkan pencangkokan kulit adalah salah satu pilihan yang populer dalam rekonstruksi cacat setelah eksplorasi bedah jaringan nekrotik gangren Fournier.Case Ilustration:Seorang laki-laki, 55 tahun, datang dengan ulkus multiple pada penis dan skrotum, dan riwayat diabetes mellitus tipe II yang tidak terkontrol, kebiasaan merokok berat dan alkoholisme kronis. Aplikasi madu 20-30 cc dilakukan selama dua minggu setelah tindakan bedah debridemen. Cangkok kulit digunakan untuk melapisi kembali defek kulit yang tersisa.Discussion: Madu telah dikenal memiliki kemampuan untuk merangsang pertumbuhan sel epitel disamping sifat anti mikroba. Cangkok kulit dengan ketebalan terpisah dianggap memiliki beberapa keuntungan: prosedur satu tahap yang sederhana, morbiditas lokasi donor yang rendah, hemat biaya, dan memungkinkan hasil fungsional dan kosmetik yang wajar.Conclussion: Kami menemukan bahwa penerapan madu dan cangkok kulit dengan ketebalan terpisah dalam pengobatan gangren Fournier sangat bermanfaat, terutama pada fasilitas kesehatan yang terbatas.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020