Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM)
Vol.2 No.1 Juli (2020) : Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM)

Resistensi Antibiotika Pada Penyakit Appendiks Akut Dan Peritonitis Di Bangsal Bedah Rsud Raden Mattaher Jambi Periode Januari 2016 - Desember 2018

Desi Ambar Sari (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu)
Yuni Andriani (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu)
Medi Andriani (Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Harapan Ibu)



Article Info

Publish Date
01 Jul 2020

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang : Resistensi Antibiotik berdampak pada tingginya angka morbiditas dan mortalitas, serta biaya terapi dan kegagalan terapi. Tingginya penggunaan antibiotik merupakan salah satu faktor terjadinya resistensi antibiotik. Pada ruang bedah penggunaan antibiotik terbilang tinggi, sehingga risiko resistensi antibiotik juga tinggi. Restriksi antibiotik merupakan strategi di dunia kesehatan untuk mengurangi kejadian resistensi antibiotik dengan cara membatasi penggunaan antibiotik, antibiotic yang dibatasi disebut juga dengan antibiotic restriksi. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui resistensi antibiotik di bangsal bedah dalam periode 2016-2018 di RSUD Raden Mattaher Jambi pada penyakit appendiks akut dan peritonitis. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan desain penelitian non-eksperimental. Dengan pengambilan data secara retrospektif dengan melihat data rekam medik pasien di RSUD Raden Mattaher Jambi. Hasil dan pembahasan : Hasil penelitian menunjukkan dari 28 diagnosa yang diambil dari bangsal bedah. Bakteri yang terdapat yaitu bakteri gram negatif dan bakteri gram positif, seperti Escherichia coli dan Enteroccocus faecium. Tingginya penggunaan antibiotik dengan tingkat resistensi tinggi seperti Ceftriaxone (37,2%) Cefixime (21,6%) dan yang paling sedikit adalah Metronidazole, Gentamicin, Amoxicillin, Benzylpenicillin, Eritromycin , Tertacycline, Cefadroxil, Cefotaxime, Ampicillin, Streptomycin, Clindamycin, Qunopristine dan Oxacillin 1,9%. Dan terjadinya resistensi antibiotik pada penyakit appendiks akut pada tahun 2016 - 2018 secara berturut-turut yaitu (27%), (21%) dan (25%). Pada penyakit peritonitis pada tahun 2016-2018 secara berturut-turut yaitu (25%), (21%) dan (0%). Kesimpulan : Dihasilkan kejadian resistensi antibiotik dari tahun 2016-2018 mengalami penurunan. Kata Kunci : Resistensi, Antibiotik, Appendiks akut, Peritonitis

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

MJPH

Publisher

Subject

Environmental Science Health Professions Public Health

Description

Mulawarman Journal of Public Health is a scientific journal which published original articles of public health. The editors welcome scientific articles relevant to national and international health issues, as well as in areas of Occupational Health and Safety; Biostatistic and Population; Health ...