<![CDATA[Munculnya masalah/kendala realisasi anggaran yang masih timpang menunjukkan lemahnya penerapan dan perencanaan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja daerah dalam suatu daerah. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah analisis pendapatan daerah, belanja daerah serta pengaruh pembelanjaan daerah terhadap pertumbuhan ekonomi. Kabupaten Sumbawa. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan konsep teoritis dan perbandingan data time series realisasi APBD Kabupaten Sumbawa tahun 2015-2019. Pertumbuhan pendapatan dan belanja daerah kabupaten Sumbawa selama lima tahun mengalami fluktuktif. Rata-rata realisasi APBD masih tergolong sangat rendah yaitu berada di kisaran 0,00 – 10,00 %. Hal tersebut sejalan dengan masih minimnya kemampuan daerah kabupaten sumbawa dalam menjalankan otonomi daerah terutama dalam menjalankan fungsi pemerintahan, pembangunan dan pelayanan, yaitu kemandirian daerah sebesar 17,25% dan derajat otonomi fiscal sebesar 10,47%. Inefisiensi anggaran belanja 102,96% selama 5 tahun berimbas pada tingginya anggaran yang diserap khususnya belanja bantuan keuangan yaitu berada di atas 50% dan peningkatan positif pada belanja modal. Oleh karena itu, tingginya pmebelanjaan daerah harus sejalan dengan tingginya PDRB atau pertumbuhan perekonomian daerah. Dengan jumlah rata-rata Konstribusi PAD yang sebesar 12,67% yang tergolong kurang maka pemerintah daerah kabupaten Sumbawa perlu melakukan langkah diantaranya pemungutan pajak daerah, retribusi daerah, penerimaan dari dinas-dinas, penerimanan lain-lain serta dari hasil bukan pajak sesuai dengan kondisi dan potensi yang ada.]]>
Copyrights © 2020
