Batako merupakan bahan bangunan alternatif yang tersusun dari komposisi semen, air, dan agregat pengisi yang terdiri dari kerikil dan pasir. Terdapat bahan limbah yang memiliki kesamaan karakteristik dengan bahan baku batako, antara lain lumpur Lapindo yang mirip pasir dan fly ash yang mirip semen. Oleh karena itu diperlukan pengembangan produk batako dengan berbahan alternatif sebagai pengganti bahan utamanya yang memiliki kualitas bersaing dengan batako pada umumnya. Dalam pembuatan batako berbahan alternatif digunakan desain eksperimenĀ  metode Taguchi yang merupakan metode perbaikan kualitas dengan melakukan percobaan baru serta penekanan biaya seminimal mungkin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik kualitas kuat tekan pada batako yaitu rasio faktor air-semen, rasio semen-agregat, rasio komposisi semen-fly ash, serta rasio pasir-lumpur Lapindo. Berdasarkan anova menunjukkan dari keempat faktor tersebut yang memiliki pengaruh signifikan yaitu rasio faktor air-semen (F hitung sebesar 18,0899) dan rasio semen-agregat (F hitung sebesar 8,4769), sedangkan faktor rasio komposisi semen-fly ash (F hitung sebesar 1,2233) dan rasio pasir-lumpur Lapindo (F hitung sebesar 1,3077) tidak mempengaruhi kuat tekan batako secara signifikan. Sehingga pembuatan batako dapat mempergunakan fly ash menggantikan semen dan lumpur lapindo menggantikan pasir. Eksperimen konfirmasi menghasilkan kuat tekan batako optimal sebesar 6,8475 Mpa. Kata kunci: Batako, Fly Ash, Lumpur Lapindo, Desain Eksperimen, Metode Taguchi
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2013