Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui resiliensi single mother pasca perceraian. Penelitian ini menggunakan studi kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Subjek penelitian ada tiga orang wanita single mother. Teknik pengambilan data pada penelitian ini menggunakan teknik snowball sampling. Metode yang digunakan untuk pengambilan data adalah metode wawancara. Keabsahan data menggunakan uji transferabilitas dan uji konfirmabilitas. Hasil penelitian diketahui bahwa perceraian yang dialami subjek merupakan jalan terbaik bagi subjek, menjadi seorang single mother bukanlah hal yang mudah dikarenakan adanya permasalahan yang harus dihadapi seperti dampak pada anak, keluarga dan sosial. Resiliensi pada single mother dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yang saling melengkapi. Dukungan anak-anak, keluarga serta hubungan sosial yang baik dengan orang lain sangat mempengaruhi proses resiliensi subjek. Gambaran resiliensi para subjek sangat baik karena mencapai pada tahap yang sesuai dengan aspek resiliensi. Penemuan yang tidak ada dalam teori resiliensi menyatakan bahwa religiusitas tinggi dapat mendukung dan mengembangkan resiliensi dengan optimal
Copyrights © 2018