Instalasi farmasi merupakan salah satu terminal pelayanan kesehatan, jalur perbekalan farmasi yang berhadapan langsung dengan masyarakat, dan merupakan bagian dari revenue centre. Latar belakang penelitian ini adalah ditemukan data loss resep rata-rata satu bulan sebanyak 476 atau 15,71% dari 3.028 resep yang dibuat di poliklinik, sementara yang dilayani di farmasi sebanyak 2.552 resep. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui lebih rinci persepsi pasien rawat jalan terhadap kualitas layanan dengan minat pasien menebus resep obat di instalasi farmasi rumah sakit Bhineka Bakti Husada. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan pendekatan kuantitatif, desain penelitian ini adalah cross sectional study. Analisis data dilakukan pada penelitian ini adalah analisis univariat untuk mendeskripsikan masing-masing variabel kepuasan pasien dan minat pasien menebus resep obat di instalasi farmasi, analisis bivariat menghubungkan antara setiap variabel bebas dengan variabel terikat untuk melihat apakah hubungan yang terjadi bermakna secara statistik, analisis multivariat dengan menghubungkan beberapa variabel independen dengan satu variabel dependen pada waktu yang bersamaan. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner kepada 111 orang responden. Hasil uji statistik diperoleh nilai P_Value dari setiap variabel sebagi berikut: jenis kelamin (0.664), umur (0.998), pendidikan (0.524), pekerjaan (0.997), reliability (0.025), responsiveness (0.030), assurance (0.045), emphaty (0.012), tangible (0.043) dan kualitas layanan (0.030). Hasil uji statistik diperoleh nilai P_Value <0.05, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara variabel reliability, responsiveness, assurance, emphaty, tangible dan kualitas layanan dengan minat menebus resep obat di instalasi farmasi Rumah Sakit Bhineka Bakti Husada Tahun 2013. Variabel yang dominan mempengaruhi minat menebus kembali resep obat yaitu reliability dan emphaty.
Copyrights © 2015