Semakin berkembangnya zaman, perubahan pandangan konsumen mengenaipasar tradisional menjadi kurang baik di karenakan munculnya pasar modern. Berbagaimacam masalah yang akan dihadapi di pasar tadisional dianggap tidak akan didapatkan dipasar modern. Karenanya, tidak sedikit konsumen beralih minat dari pasar tradisional kepasar modern yang mengakibatkan peningkatan jumlah pasar modern dan eksistensi pasartradisional mulai redup. Padahal banyak nilai positif yang didapatkan apabila berbelanja dipasar tradisional yang tidak akan ada di pasar modern, contohnya ; terjadi interaksi antarpenjual dan pembeli, tempat membaurnya semua orang dari berbagai kalangan, dan jugapasar tradisional mempunyai peranan penting dalam sektor ekonomi.Di Kota Semarang contohnya saja terdapat 65 pasar modern belum ditambahdengan tempat berbelanja skala kecil seperti indomaret, alfamart dan lain-lain, sedangkanjumlah pasar tradisional hanya 55 unit. Apalagi di tambah Kecamatan Tembalang sendirimemiliki kurang lebih 180.000 jumlah penduduk dengan luas 44,20 km² hanya mempunyai2 pasar tradisional berskala lingkungan yang menurut RTDRK termasuk kawasan BWK VIdengan potensi yaitu pengembangan kegiatan permukiman maka sangat di butuhkanadanya pasar sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhan hidup disana. Tidak hanya itu,Kecamatan Tembalang berbatasan langsung dengan Gayamsari dan Pedurungan dimanaKecamatan tersebut memiliki potensi sangat cocok untuk perkebangan perdagangan danjasa.
Copyrights © 2020