Kota Semarang menjadi salah satu kota metropolitan dimana terdapatkepadatan masyarakat dengan berbagai aktivitas salah satunya aktivias di bidangolahraga. Namun kurang meratanya pembangunan menjadi salah satu faktor penghambatpelaksanaan aktivitas olahraga. Menurut Sport Development Index (SDI) tahun 2018tingkat kemajuan pembangunan di bidang olahraga Indonesia hanya mencapai 34%.Dengan nilai indeks partisipasi masyarakat untuk berolahraga hanya mencapai 35% yangdinilai masih kurang. Padahal aktivitas olahraga sangat diperlukan untuk meningkatkanindeks kebugaran jasmani dan rohani masyarakat.Pada awal tahun 2020, Pemerintah Kota Semarang mulai mengupayakan untukmenghadirkan sarana olahraga berupa sport center yang merata di setiap kecamatan.Menghadirkan fasilitas untuk tujuan rekreasi maupun prestasi dari beberapa cabangolahraga seperti futsal, basket, voli, tenis, bulu tangkis, hingga sepak takraw. Padapembangunan fasilitas olahraga, penting memperhatikan juga kesesuaian pembangunanterhadap pengguna dan lingkungan guna meminimalisir dampak negatif daripembangunan serta memaksimalkan fungsi bangunan yaitu untuk memfasilitasi aktivitasolahraga serta mengingkatkan kesehatan jasmani dan rohani masyarakat. Dimana haltersebut dapat dicapai dari menyelaraskan lingkungan alami dengan manusia salahsatunya dengan menitikberatkan desain perancangan fasilitas olahraga kearah biophilic design
Copyrights © 2020