Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu provinsi dengan perkembangan industri digital yang yang baik. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DI Yogyakarta, meskipun pada triwulan II tahun 2020 terjadi kontraksi pertumbuhan ekonomi sebesar 6,74% (year-on-y), sektor informasi dan komunikasi provinsi DIY mengalami pertumbuhan positif sebesar 11.24% (year-on-y). Angka ini melebihi angka rata-rata nasional. Menurut luaran yang diedarkan oleh Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif) bersama MIKTI tahun 2018, di provinsi DI Yogyakarta terdapat 54 perusahaan rintisan digital. Pertumbuhannya sendiri jika dilihat pada medio 2007 – 2018, jumlahnya bertambah dua kali lipat setiap lima tahun sekali. Menurut wagub DIY, faktor seperti biaya operasional yang kecil, SDM yang melimpah, akses internet yang sudah baik, serta kondisi kota yang kondusif adalah beberapa alasan mengapa perusahaan rintisan di DIY terbanyak nomor tiga se-Indonesia. (DIY, 2019), Berdasarkan data dari Kajian Industri Kreatif Digital Yogyakarta tahun 2017 yang dilakukan oleh Asosiasi Digital Kreatif (Aditif), sebanyak 61.90% perusahaan rintisan partisipan memiliki asal kantor di Kabupaten Sleman. Ruang kerja bersama (co-working space) adalah salah satu alternatif model bangunan untuk penyediaan ruang kerja bagi professional dunia digital di Provinsi DI Yogyakarta. Ruang kerja bersama adalah gedung kantor yang digunakan oleh profesional, tidak jarang pekerja lepas, yang bekerja pada bermacam-macam spesialisasi dari industri-industri umum. (Gandini, 2015) Atau secara sederhana diartikan sebagai ruang di mana penggunanya berada di batas ruang aktivitas lingkungan sekitarnya—bekerja sendiri-sendiri, bersama-sama. (Spinuzzi, 2012).
Copyrights © 2020