Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan mengeksplorasi determinasi kegagalan program hulu hilir agromaritim yang berkaitan dengan pemberdayaan petani di salah satu kawasan agropolitan ijen yaitu Kabupaten Jember. Kabupaten Jember adalah salah satu sentra penghasil padi terbesar di Jawa Timur dan menjadi Kawasan pengembangan padi Jawa Timur Kabupaten Jember memiliki rerata Produksi Padi terbesar di Jawa Timur sebesar 915.198 ton. Oleh sebab itu, produksi tanaman padi di Kabupaten Jember mampu memberikan kontribusi tertinggi terhadap Produksi Nasional sebesar 1,381. Guna mewujudkan pemberdayaan petani di Kabupaten Jember, pemerintah provinsi Jawa Timur telah mengadakan program hulu hilir agromaritim bidang pertanian sejak tahun 2017. Namun program ini mengalami kemacetan pada program hilirnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian di Kabupaten Jember. Teknik penentuan informan menggunakan teknik purposive sampling dengan menunjuk satu informan kunci yaitu pemerintah Kabupaten Jember yang diwakili oleh perwakilan BAPEDA. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, observasi dan studi pustaka. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dalam tiga tahapan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil dari analisis data adalah Terdapat determinasi yang menyebabkan kegagalan program tersebut antara lain kurangnya dukungan pemerintah daerah sebagai pihak pemberi program, kurang komitmennya para petani sebagai penerima program, serta keterbatasan kelembagaan GAPOKTAN dalam mensupport atau mendukung berjalannya program tersebut. Ketiga determinasi tersebut akhirnya menghambat program hulu hilir agromaritim dalam mencapai titik kesuksesannya. 
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020