Fenomena yang terjadi di lingkungan pesantren, banyak dari santri dan santrriwati yang tidak menikmati dan tertarik dengan bentuk kegiatan pidato bahkan ada beberapa dari mereka yang berpura-pura sakit hanya untuk menghindar dari kegiatan tersebut. Penyebab utamanya tidak lain adalah rasa takut saat berkomunikasi di depan umum.. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji keefektivitasan pelatihan berbicara di depan umum untuk siswa dengan pendekatan terapi perilaku kognitif untuk mengurangi kecemasan berbicara di depan umum ditinjau dari jenis kelamin. Tujuan lain adalah untuk menguji perbedaan efektivitas pelatihan ini terhadap laki-laki dan perempuan. Metode pelatihan sesuai untuk mengaplikasikan pendekatan perilaku kognitif dikarenakan metode ini bertujuan untuk mengubah kognisi dan melatih perilaku tertentu pada seseorang ke perilaku yang adaptif dan lebih baik. Purposive Sampling dan skala kecemasan berbicara di depan umum digunakan dalam penelitian eksperimen ini untuk mendapatkan 20 sampel yang terdiri dari 10 laki-laki dan 10 perempuan kelas tiga MA Pondok Pesantren Trubus Iman dan memiliki kecemasan berbicara di depan umum dengan level sedang dan tinggi. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif untuk menganalisis data. Dapat disimpulkan bahwa pelatihan tersebut secara efektif mengurangi kecemasan berbicara di depan umum namun penelitian ini tidak dapat menunjukkan perbedaan pengaruh efektivitas pelatihan antara kedua jenis kelamin tersebut.
Copyrights © 2017