Latar belakang: Pada masa nifas sering terjadi perdarahan yang dapat menimbulkan kematian pada ibu berdasarkan hasil Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2012 AKI sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup dan mengalami penurunan pada tahun 2015 AKI menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup. Tujuan: diketahuinya perbandingan pijat oksitosin dan senam nifas terhadap penurunan involusi uterus. Metode: Jenis penelitian ini quasy experiment dengan rancangan two group post test only design. Penelitian ini dilaksanakan di BPM Lismarini Palembang. Populasinya adalah ibu bersalin normal, pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling. Sampel sebanyak 30 orang kemudian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 15 responden untuk kelompok senam nifas dan 15 responden untuk kelompok pijat oksitosin. Data yang digunakan adalah data primer, teknik pengumpulan data dengan cara mengukur tinggi fundus uteri sesudah dilakukan pijat oksitosin dan senam nifas, pengukuran tinggi fundus uteri menggunakan alat kaliper pelvimetri dan kemudian dicatat di lembar observasi. Teknik analisa data menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistic t-test independent. Hasil: Pada H1 tidak ada pengaruh yang signifikan antara pijat oksitosin dan senam nifas dalam menurunkan involusi uterus dengan nilai p value 0.159 (> 0,05) sedangkan pada H3 dan H7 ada pengaruh pijat oksitosin dan senam nifas dalam menurunkan involusi uterus dengan nilai p value 0.000 (<0,05). Saran: Disarankan kepada bidan untuk dapat memberikan pijat oksitosin kepada ibu postpartum segera setelah persalinan, karena dapat membantu mempercepat penurunan involusi uterus. Kata Kunci: Pijat Oksitosin, Senam Nifas, Involusi Uterus
Copyrights © 2020