HUMANIS
Volume 12. No.1. Juli 2015

WOMEN AND MEN’S LANGUAGE IN THE NOVEL ‘EAT PRAY LOVE’ BY ELIZABETH GILBERT

Sri Indraswari (Unknown)



Article Info

Publish Date
21 Sep 2015

Abstract

Skripsi yang berjudul “ Women and Men’s Language in The ‘ Novel Eat prayLove’ By Elizabeth Gilbert” bertujuan untuk menemukan perbedaan antara bahasa yangdigunakan oleh karakter pria dan wanita dalam novel ini dan juga menemukan beberapafactor yang mempengaruhi perbedaannya. Data yang digunakan dalam penelitian inibersumber dari novel karangan Elizabeth Gilbert yang berjudul “Eat Pray Love”. Novelini dipilih sebagai sumber data karena terdapat banyak percakapan antara pria denganwanita, wanita dengan wanita dan pria dengan pria yang jelas menunjukan perbedaanpemilihan kata-kata baik dalam situasi formal maupun nonformal. Masing- masingkarakter dalam novel ini berasal dari latar belakang social dan status yang berbeda yangmempengaruhi bahasa mereka.Teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah theory of women’s language yangdiusulkan oleh Lakkof (1975). Lakkof mengemukakanbahwa wanita lebih berhati- hatidalam memilih kata- kata dibanding pria. Sedangkan bahasa pria menggunakan teori yangdiusulkan oleh Coates (1986). Dalam investigasinya Coates menemukan bahwa priamemiliki gaya bahasa tertentu seperti penggunaan taboo words sementara itu jarangmuncul dalam bahasa wanita. Kedua teori diatas sangat berkaitan dalam pengelompokanbahasa yang digunakan oleh masing- masing karakter dalam novel ini. Berdasarkan hasilanalisis, hasil penelitian ini menunjukkan perbedaan dari kedua gaya bahasa. Dapatdisimpulkan bahwa dalam beberapa kasus ditemukan bahwa perempuan dengan latarbelakang pendidikan yang baik dan status yang lebih sopan daripada pria. Wanita selalumenunjukkan feminitas dalam pembicaraan mereka dan laki-laki selalu menunjukkanmaskulinitas dalam percakapan mereka.

Copyrights © 2015






Journal Info

Abbrev

sastra

Publisher

Subject

Arts Humanities

Description

Jurnal online Humanis adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana. Salah satu indikator kualitas perguruan tinggi ialah diukur dari seberapa banyak karya ilmiah yang dihasilkan dan telah dipublikasikan. Penulisan karya ilmiah harus mencerminkan budaya ...