HUMANIS
Volume 9. No. 1. Oktober 2014

THE DIRECTIVE ILLOCUTIONARY ACTS IN “TO KILL A MOCKINGBIRD” SCREENPLAY BY HORTON FOOTE

A. A. Istri Agung Bintang Suryaningsih (Unknown)



Article Info

Publish Date
31 Oct 2014

Abstract

Skripsi yang berjudul " The Directive Illocutionary Acts in ‘To Kill a Mockingbird’ Screenplay by Horton Foote " bertujuan untuk mendapatkan jenis directive illocutionary acts yang ditemukan dalam naskah , dan directive illocutionary acts dari ujaran juga bisa mendukung munculnya respon dari para pendengar . Data penelitian ini diambil dari naskah yang berjudul " To Kill a Mockingbird " oleh Horton Foote ( 1962) . Naskah ini dipilih untuk menjadi sumber data karena dialognya mengandung banyak illocutionary acts, terutama directive illocutionary acts. Teori utama yang digunakan untuk mengklasifikasikan directive illocutionary acts adalah teori pragmatik yang di usulkan oleh Leech (1983). Penelitian ini hanya di fokuskan pada directive illocutionary acts. Ada empat jenis directive illocutionary acts berdasarkan pendapat Leech, mereka adalah : tell, ask, advise, dan invite. Hasil dari penelitian ini yaitu ada 9 data yang diambil untuk tipe directive illocutionary acts. Ciri-ciri directive illocutionary acts adalah: tell mengungkapkan maksud kepada pendengar untuk melakukan sesuatu, ask mengungkapkan keinginan pembicara berharap kepada pendengar untuk melakukan sesuatu, advise mengungkapkan keinginan pembicara untuk merekomendasikan sesuatu untuk pendengar, dan invite mengungkapkan keinginan pembicara untuk memberikan undangan sesuatu untuk pendengar. Juga ada 9 data untuk analisis respon dari para pendengar. Maksud pembicara dalam mengucapkan keinginan adalah untuk mendapatkan respon yang sesuai dari pendengar. Dalam memberikan respon, pendengar harus mampu menafsirkan dengan baik maksud dari pembicara.

Copyrights © 2014






Journal Info

Abbrev

sastra

Publisher

Subject

Arts Humanities

Description

Jurnal online Humanis adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana. Salah satu indikator kualitas perguruan tinggi ialah diukur dari seberapa banyak karya ilmiah yang dihasilkan dan telah dipublikasikan. Penulisan karya ilmiah harus mencerminkan budaya ...