HUMANIS
Volume 3. No. 3. Juni 2013

FIGURATIVE LANGUAGES IN RIORDAN’S THE LIGHTNING THIEF AND THEIR TRANSLATIONS IN PENCURI PETIR

Ni Wayan Cintya Surya Pratami (Unknown)



Article Info

Publish Date
10 Jun 2013

Abstract

Alasan memilih judul ini karena bahasa Inggris sangat kaya dalam penggunaanbahasa kiasan yang dapat dipertimbangkan sebagai salah satu yang paling sulitdan bagian yang paling menarik dalam kosa kata bahasa Inggris. Jurnal inimenyangkut dengan jenis bahasa kiasan yang ditemukan dalam novel, caramenerjemahkan bahasa kiasan dan juga konsep kesetaraan yang ditemukanketika menerjemahkan bahasa kiasan dengan menggunakan teori yangdikemukakan oleh Larson. Temuan menunjukkan bahwa ada lima jenis bahasakiasan ditemukan yaitu metonimia, sinekdok, idiom, eufemisme, dan hiperboladalam novel. Dalam analisis, hanya satu contoh yang digunakan di setiap jenisbahasa kiasan untuk menghindari analisis berulang. Dalam prosespenerjemahan, bisa ditemukan beberapa cara bagaimana data yangditerjemahkan, misalnya terjemahan dengan mengubah bentuk atau struktur kataatau kalimat dan terjemahan dengan memberikan penambahan atau pengurangankata atau kalimat dari sumber ke novel hasil terjemahan. Dalam hitungankesetaraan, ada dua konsep yang ditemukan ketika menganalisis data. Merekaadalah kesetaraan leksikal ketika konsep diketahui dan kesetaraan leksikal ketikakonsep tidak diketahui dalam hasil terjemahan. Setelah melakukan analisa, hasilyang didapat adalah terdapat lima jenis bahasa kiasan yang berdasarkan padateori terjemahan yang dikemukakan oleh Larson dan dianalisa dalam novel TheLightning Thief dan atau Pencuri Petir dalam bahasa Indonesia. Jenis bahasakiasan tersebut adalah metonimia, sinekdok, idiom, eufemisme dan hiperbola.Setiap bahasa kiasan dianalisa dengan menggunkan masing-masing satu contohuntuk membuat analisa menjadi lebih mudah untuk dimengerti.

Copyrights © 2013






Journal Info

Abbrev

sastra

Publisher

Subject

Arts Humanities

Description

Jurnal online Humanis adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana. Salah satu indikator kualitas perguruan tinggi ialah diukur dari seberapa banyak karya ilmiah yang dihasilkan dan telah dipublikasikan. Penulisan karya ilmiah harus mencerminkan budaya ...