Keterampilan klinis merupakan satu dari 7 area kompetensi pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI). Model pembelajarannya bisa beragam salah satunya adalah bermain peran (role-play). FK UMM sudah melakukan perubahan metode pembelajaran keterampilan klinik dari satu arah ke metode role-play di program ETLS (Emergency Trauma Life Support ) dan CSR (Clinical Skill Refreshment), namun belum pernah dilakukan evaluasi dampaknya. Untuk mengetahui perbedaan antara metode pembelajaran satu arah dan role-play di program ETLS dan CSR terhadap nilai obstetri ginekologi pada mahasiswa FKUMM. Penelitian observasional analitik dengan cara iris silang (cross sectional) terhadap nilai ETLS – CSR gelombang 14 dan 15 (metode satu arah) dan gelombang 20 tahap 1 dan 2 (metode role-play ) dan nilai kepaniteraan klinik obstetrik dan ginekologi dari mahasiswa yang telah mengikuti ETLS-CSR gelombang 14, 15 dan 20 tahap 1 serta 20 tahap 2. Diperoleh nilai rerata, maksimal dan minimal OSCE ETLS-CSR dan kepaniteraan klinik obstetri ginekologi metode role-play lebih tinggi daripada metode satu arah. Untuk melihat perbedaan metode satu arah dan role-play dilakukan uji Mann Whitney pada nilai ETLS dan CSR station obstetri dan ginekologi dengan α = 0,000 (< 0,005), dilakukan independent sample T test pada nilai kepaniteraan obstetri dan ginekologi dan didapatkan nilai α = 0,000 (< 0,005) dan dilakukan uji Wilcoxon Signed Ranks untuk melihat pengaruh pola pembelajaran ETLS-CSR terhadap nilai kepaniteraan klinik obstetri ginekologi dan diperoleh nilai α = 0,000 (< 0,005). Terdapat perbedaan bermakna antara metode pembelajaran satu arah dan role-play di program ETLS (Emergency Trauma Life Support ) dan CSR (Clinical Skill Refreshment) terhadap nilai obstetri ginekologi pada mahasiswa FK UMM
Copyrights © 2019