Indonesia yang selama ini tidak menjadi bagian dari negara yang mengklaim bagian dari Laut Cina Selatan, namun demikian, secara faktual klaim Cina atas wilayah ini didasarkan pada nine dashed lines yang memotong garis batas landas kontinen Indonesia yang telah disepakati dengan Vietnam dan Malaysia, serta memotong klaim batas ZEE Indonesia. Dalam jurnal ini akan dibahas apakah negara-negara kawasan Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN merespons ekskalasi sengketa LCS dengan menggunakan strategi balancing power dengan metode kualitatif melalui perspektif naval intelligence. Dan adakah kemungkinan ASEAN akan menggunakan ASEAN Way59 untuk bersatu menghadapi hegemoni Cina serta bagaimana implementasi strategi tersebut dalam hubungan intra ASEAN maupun ASEAN dengan Cina.    Kata Kunci: Laut China Selatan, ASEAN, Strategi Balancing Power, Naval IntelligenceIndonesia, which so far has not been part of a country that claims to be part of the South China Sea, in fact China claims for this area are based on nine dashed lines and if recommended will cut the Indonesian continental shelf boundaries that have been agreed with Vietnam and Malaysia, and cut Indonesia's ZEE boundary claims. In this journal, the analysis will be focused on whether Southeast Asia countries as members of ASEAN in respond to the escalation of the LCS dispute will use a balancing power strategy from the perspective of naval intelligence. Furthermore, is there any possibility that ASEAN will use the old time ASEAN Way to face Chinese hegemony and how to implement the strategy among ASEAN and ASEAN’s relation with China.    Keywords: South China Sea, ASEAN, Balancing Power Strategy, Naval Intelligence
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020