Penilaian kinerja dosen penting dilaksanakan untuk mengetahui kegiatan yang telah dilakukan serta berguna untuk mengevaluasi unjuk kerja (perfomance appraisal) dari seorang dosen. Selama ini kesalahan dalam penilaian kinerja dosen seringkali terjadi, terutama dalam proses pengambilan data. Sumber data yang kurang lengkap dapat mempengaruhi hasil akhir, sehingga penilaian kinerja dosen tidak dapat berjalan secara maksimal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka dimanfaatkanlah Curiculum Vitae (CV) dan sasaran kinerja pegawai (SKP). Dengan memanfaatkan kedua sumber data tersebut diharapkan penilaian kinerja dosen dapat dilaksanakan secara objektif dan transparan. Data yang telah diperoleh, kemudian diolah dengan menggunakan metode Analytical Hierarcy Process (AHP), dimana metode ini sangat efektif dan terstruktur. Hasil akhir dengan menggunakan 5 sampel dosen yang diambil secara acak, terlihat perbedaan keaktifan dalam bidang Tri Dharma. Dosen-A memperoleh nilai terendah, dengan nilai akhir 0,099, sedangkan nilai tertinggi diraih oleh Dosen-E dengan nilai akhir 0,26.
Copyrights © 2017