Masyarakat suku kalili di Palu menggunakan daun nangka sebagai salah satu obat sakit pinggang dalam bentuk simplisia yang kering. Selain itu daun nangka digunakan sebagai penghancur batu oksalat di ginjal. Berdasarkan pengalaman ini kami melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder ekstrak etanol daun nangka, mengetahui efek ekstrak etanol daun nangka terhadap gambaran histopatologi ginjal tikus yang diinduksi streptozotocin, serta mengetahui dosis ekstrak etanol daun nangka yang efektif meregenerasi sel pada tubulus ginjal. Penelitian ini menggunakan 25 ekor tikus putih jantan dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok I sebagai kontrol normal, kelompok II sebagai kontrol negatif yang diberikan suspensi Na-CMC 0,5%, kelompok III, IV dan VI sebagai kelompok uji diberikan ekstrak etanol daun nangka dengan masing-masing dosis 175mg/kg BB, 250mg/kg BB, 400mg/kgBB. Data dianalisis mengunakan uji one way ANOVA pada taraf kepercayaan 95 %, dan dilanjutkan dengan uji post hoc LSD. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun nangka mengandung senyawa metabolit sekunder yaitu flavonoid, alkaloid, saponin, tanin dan polifenol dan dapat menurunkan kadar glukosa darah 100,8±36,8 mg/dL dan meregenerasi sel tubulus ginjal dengan skoring rata-rata 0,6 dengan nilai kerusakan maksimal 4
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020