Jurnal Teknik ITS
Vol 9, No 2 (2020)

Studi Perbandingan Efisiensi Struktur Atas Jembatan Beton Pratekan Antara Sistem Jembatan Konvensional dengan Jembatan Integral pada Berbagai Variasi Bentang

Yusak Nurrizki (Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya)
I Gusti Putu Raka (Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya)



Article Info

Publish Date
15 Feb 2021

Abstract

Sebagian besar pembangunan jembatan di Indonesia, khususnya pada ruas jalan Kabupaten dan Kota menggunakan jenis simple beam (sistem jembatan diatas dua tumpuan). Pada struktur jembatan dengan menggunakan simple beam pada umumnya terdapat siar muai (expansion joint) dan celah (dilatasi) antara struktur bangunan atas dan bangunan bawah. Akibatnya, apabila tidak dilakukan perawatan jembatan dengan baik dapat menyebabkan terjadinya kerusakan-kerusakan yang mengakibatkan mahalnya biaya perawatan. Untuk menghindari hal tersebut di gunakanlah sistem jembatan tanpa expansion joint dan bearing pads yang disebut jembatan integral. Di Indonesia jembatan integral tidak sepopuler dari jembatan simple beam. Salah satu faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah masih minimnya penelitian tentang struktur jembatan integral di Indonesia. Pada tugas akhir kali ini dilakukan analisis perbandingan efisiensi dari struktur utama bangunan atas jembatan gelagar beton prategang pada sistem jembatan konvensional dan jembatan integral untuk bentang 20 m, 30 m, dan 40 m. Jembatan integral dimodelkan menggunakan SAP2000 dengan model tiga dimensi. Dari hasil perencanaan dan analisis yang telah dilakukan, didapatkan kesimpulan perbandingan efisiensi struktur atas untuk jembatan bentang 20 m, sistem struktur integral unggul dalam hal lendutan dan tidak adanya expansion joint, sedangkan pada sistem konvensional unggul dalam hal kemudahan perencanaan, beban tambahan yang mampu dipikul, kehilangan, dan volume penulangan balok girder. Untuk jembatan bentang 30 m, sistem struktur integral unggul dalam hal lendutan , volume penulangan balok girder, dan tidak adanya expansion joint, sedangkan pada sistem konvensional unggul dalam hal kemudahan perencanaan, beban tambahan yang mampu dipikul, dan persentase kehilangan. Untuk jembatan bentang 40 m, sistem struktur integral unggul dalam hal lendutan, desain tendon, volume penulangan balok girder, beban tambahan yang mampu dipikul, dan tidak adanya expansion joint, sedangkan sistem pada sistem konvensional unggul dalam hal kemudahan perencanaan dan persentase kehilangan.

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

teknik

Publisher

Subject

Engineering

Description

Jurnal Teknik ITS merupakan publikasi ilmiah berkala yang diperuntukkan bagi mahasiswa ITS yang hendak mempublikasikan hasil Tugas Akhir-nya dalam bentuk studi literatur, penelitian, dan pengembangan teknologi. Jurnal ini pertama kali terbit pada September 2012, dimana setiap tahunnya diterbitkan 1 ...