Jurnal Teknologi Pertanian
Vol 21, No 3 (2020)

KARAKTERISTIK PENGERINGAN CABAI PUYANG (PIPER RETROFRACTUM VAHL.) MENGGUNAKAN PENGERINGAN ALAMI (OPEN SUN DRYING)

Yosika, Nur Ida Winni (Unknown)
Hawa, La Choviya (Unknown)
Hendrawan, Yusuf (Unknown)



Article Info

Publish Date
14 Dec 2020

Abstract

ABSTRAKCabai puyang (Piper retrofractum Vahl.) merupakan salah satu jenis tanaman herbal di Indonesia. Cabai puyang mempunyai kadar air yang tinggi sehingga mudah rusak dan busuk oleh miroorganisme pembusuk. Pengeringan sinar matahari umumnya digunakan untuk mem- perpanjang umur simpan dan mempertahankan kandungan piperin, fenol, dan antioksidan. Pada penelitian, diamati perubahan karakteristik cabai puyang segar dan cabai puyang dengan perlakuan blansing selama proses pengeringan sinar matahari. Karakteristik yang diamati yaitu kadar air, laju pengeringan, dan sifat fisik cabai puyang. Proses pengeringan selama 24 jam, yang dibagi menjadi 4 hari. Radiasi sinar matahari selama proses pengeringan yaitu 350-1229 W/m2. Suhu lingkungan rata-rata pengeringan antara 24,5-33,8 °C. Penyusutan cabai puyang selama proses pengeringan mencapai 65-69%. Kadar air setelah pengeringan pada cabai puyang segar 9,53% dan cabai puyang blansing 7,56%. Pra perlakuan blansing dapat mempersingkat waktu pengeringan. Model matematika yang tepat untuk menggambarkan karakteristik pengeringan cabai puyang yaitu model MidiliKata kunci : Cabai Puyang; Laju Pengeringan; Model Matematika; Pengeringan Sinar Matahari; Sifat Fisik ABSTRACTCabai puyang (Piper retrofractum V.) has been known as a traditional herb in Indonesia. Cabai puyang has high moisture content, so it was easily spoiled by microorganism. Open sun drying usually used to extend safe life and retain biological value of cabai puyang. In this study, drying characteristics   of cabai puyang with and without pretreatment blanching will be observed. Drying characteristics were physical properties, moisture content and drying characteristics of cabai puyang were investigated. Dry- ing time was 24 h which was divided into 4 days. Solar radiation during the drying process range from 350-1229 W/m2, relative humidity 49,4%, and wind speed 0,6 m/s. The temperature was ranged from 30,5-50,8 °C. The shrinkages during the drying process were 65-69%. The moisture content of non- blanching cabai puyang is 9,53% and cabai puyang blanching is 7,56%. Pretreatment blanching also reduced drying time. The mathematical model chosen to describe the drying behavior of cabai puyang is Midili  Keywords : Cabya, Drying Rate, Mathematical Model, Open Sun Drying, Physical Properties 

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

JTP

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry Computer Science & IT

Description

Jurnal Teknologi Pertanian diterbitkan oleh Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya untuk penyebarluasan hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dari dalam dan luar Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya. Jurnal Teknologi Pertanian terbit tiga kali dalam setahun, ...