Tanaman labu (Cucurbita moschata Duch.) merupakan tanaman yang buahnya bergizi tinggi. Hal ini menyebabkan labu banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Salah satu upaya adalah dengan menggunakan benih varietas unggul yang berdaya hasil tinggi. Meskipun tanaman labu cukup mudah untuk dibudidayakan, namun tetap harus diketahui secara pasti penampilan dan daya hasilnya agar dapat dievaluasi untuk pelepasan varietas unggul di pasaran. Penelitian dilaksanakan di lahan milik PT. BISI International, Tbk. di Jalan Raya Ngijo Karangploso, Dusun Kedawung, Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Malang, Jawa Timur pada bulan Januari 2020 sampai April 2020. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari 15 genotipe labu tipe crookneck (G01, G02, G03, G04, G05, G06, G07, G08, G09, G10, G11, G12, G13, G14, G15) diulang sebanyak 3 kali. Secara keseluruhan, perbedaan genotipe pada tanaman labu tipe crookneck memberikan perbedaan penampilan karakter yang sangat nyata. Genotipe yang memiliki potensi untuk dilepas sebagai varietas hibrida baru adalah genotipe G08 G02, G07, G09, dan G12. Genotipe-genotipe ini dinilai berpotensi karena dari seluruh variabel yang diamati, menunjukkan keunggulan pada beberapa variabel dibandingkan dengan genotipe lainnya. Keunggulan tersebut diantaranya terdapat pada variabel diameter buah, rasa manis buah, ketegaran buah, bobot buah rata-rata, bobot buah per plot, dan potensi hasil.
Copyrights © 2021