Diare masih menjadi masalah utama kematian kedua pada anak dibawah usia lima tahun data World HealthOrganization (WHO) menyatakan hampir 1,7 miliar kasus diare yang terjadi pada anak, Makanan dan minumanyang terkontaminasi oleh mikroorganisme menjadi faktor risiko penyebab diare, termasuk bakteri Shigelladysenteriae. Ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L) mengandung banyak senyawa kimiawi terutamaxanthone yang memiliki daya antibakteri dan buah pare (Momordica charantia L) mengandung senyawa kimiasaponin dan alkaloid memiliki aktivitas sebagai antibakteri. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahuiperbandingan efektivitas ekstrak kulit manggis (Garcinia mangostana L) dan buah pare (Momordica charantiaL) sebagai antidiare terhadap pertumbuhan bakteri Shigella dysenteriae. Ekstrak kulit manggis dan buah parediekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%, selanjutnya kedua ekstrak dibagidengan konsentrasi 25%, 50% dan 75% untuk kontrol positif menggunakan antibiotik chloramphenicol dancontrol negative menggunakan aquadest. Pada penelitian ini diperoleh dari hasil uji statistik independent t testbahwa p value = 0,553 (p>0,05) yang berarti tidak ada perbedaan yang signifikan antara ekstrak kulit manggis(Garcinia mangostana L) dan buah pare (Momordica charantia L) dalam menghambat pertumbuhan bakteriShigella dysenteriae. Dari hasil ini dapat dinyatakan bahwa ekstrak kulit manggis dan buah pare sama-samakuat dalam menghambat bakteri Shigella dysenteriae.Kata Kunci : kulit manggis (Garcinia mangostana L), buah pare (Momordica charantia L), Shigella dysenteriae
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020