Diya Al-Afkar: Jurnal Studi al-Quran dan al-Hadis
Vol 8, No 02 (2020): Desember

REPRESENTASI HADIS IḤDÂD NO. 2301: Kajian Kitab ‘Awn al-Ma’bûd Sharḥ Sunan Abû Dâwud Karya Muḥammad Shams al-Ḥaq al-‘Aẓîm

Nayla Na’imatur Rizkiyah (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)



Article Info

Publish Date
31 Dec 2020

Abstract

Iḥdâd  has become a definite provision in Islamic syari'at. Provisions that must be made for women whose husbands have died. However, with the development of the times, women do not just stay indoors, but leave the house to work has become a normal habit. This paper discusses the Ḥadîth Iḥdâd  no: 2301 in the book ‘Awn al-Ma’bûd Sharḥ Sunan Abû Dâwud by Muḥammad Shams al-Ḥaq al-‘Aẓîm which is the book of sharḥ Sunan Abû Dâwud. The study is focused on the Ḥadîth Iḥdâd  number 2301 and this Ḥadîth syaration so that in this study using the contextual understanding method. Namely, the historical approach, literature, and the opinions of scholars. From a study conducted by Shams al-H{aq, the author concludes that the sharḥ  Ḥadîth has used a  contextual approach and an explanation that can be drawn from the existence of the iddah period and the prohibition of preening Iḥdâd  for women whose husbands died in order to slander, it can be said that it is still relevant if applied today.Keywords: Ḥadîth Iḥdâd  No: 2301, Kitab ‘Awn al-Ma’bûd Sharḥ Sunan Abû Dâwud, Muḥammad Shams al-Ḥaq al-‘Aẓîm. Iḥdâd  telah menjadi ketentuan yang pasti dalam syari’at Islam. Ketentuan yang harus dilakukan bagi wanita yang telah ditinggal mati oleh suaminya. Namun, dengan berkembangnya zaman, wanita tidak hanya tinggal di dalam rumah, melainkan keluar rumah untuk bekerja sudah menjadi kebiasaan yang wajar. Tulisan ini membahas tentang Hadis Iḥdâd  dalam kitab ‘Awn al-Ma’bûd Sharḥ Sunan Abû Dâwud  karya Muḥammad Shams al-Ḥaq al-‘Aẓîm yang merupakan kitab sharḥ  Sunan Abû Dâwud. Kajian yang difokuskan pada Hadis Iḥdâd  no 2301 dan pensyarahan Hadis ini sehingga dalam penelitian ini menggunakan metode pemahaman kontekstual. Yaitu dengan pendekatan historis, sastra, dan pendapat ulama. Dari kajian yang dilakukan oleh Shams al-Ḥaq maka penulis berkesimpulan bahwa sharḥ Hadis telah menggunakan pendekatan kontekstual dan penjelasan yang dapat diambil dari adanya masa iddah dan larangan bersolek (iḥdâd) bagi wanita yang ditinggal mati suaminya dengan tujuan untuk menghindari fitnah maka dapat dikatakan hal tersebut masih relevan jika diterapkan pada zaman sekarang.Kata Kunci: Hadis Iḥdâd  No: 2301, Kitab‘Awn al-Ma’bûd Sharḥ Sunan Abû Dâwud, Muḥammad Shams al-Ḥaq al-‘Aẓîm.

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

diya

Publisher

Subject

Languange, Linguistic, Communication & Media

Description

Diya al-Afkar adalah jurnal ilmiah yang memfokuskan studi al-Quran dan al-Hadis. Jurnal ini menyajikan karangan ilmiah berupa kajian ilmu-ilmu al-Quran dan al-Hadis, penafsiran/pemahaman al-Quran dan al-Hadis, hasil penelitian baik penelitian pustaka maupun penelitian lapangan yang terkait tentang ...