Menurut Inpres No. 5 Tahun 2015, kualitas GKG lebih bagus dari GKP dan kualitas GKP lebih bagus dari gabah kualitas rendah. Akan tetapi menurut harga, terdapat kualitas GKP yang lebih mahal dari kualitas GKG, demikian juga ada gabah kualitas rendah yang lebih mahal dari kualitas GKP, walaupun hal ini hanya terjadi di beberapa provinsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas gabah di Indonesia, termasuk faktor-faktor lain di luar kadar air dan kadar hampa/kotor. Sumber data yang digunakan berupa data sekunder bulanan, bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan diambil dari Survei Harga Produsen Gabah bulanan selama tahun 2018. Metode statistik yang digunakan yaitu analisis regresi logistik multinomial  dengan IBM SPSS 22. Temuan penting penelitian ini menunjukan model regresi logistik multinomial terbaik adalah model pada bulan November. Model pada bulan Februari juga cukup baik dalam menggambarkan keragaman kualitas gabah. Faktor-faktor di dalam model sekitar 80 persen mampu menggambarkan keragaman kualitas gabah di Indonesia. Hasil kedua model tersebut dianalisis untuk melihat perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas gabah. Hampir seluruh faktor berpengaruh signifikan terhadap kualitas gabah, kecuali ongkos lainnya pada bulan Februari dan varietas gabah pada bulan November.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020