Postur kerja dan posisi kerja yang tidak ergonomis berdampak pada terganggunya tingkat kesehatan pekerja yang salah satunya adalah musculoskeletal disorders (MSDs). Hal itu karena postur kerja merupakan titik penentu dalam menganalisa efektivitas dari suatu pekerjaan sehingga untuk mengurangi musculoskeletal disorders (MSDs) dapat dilakukan dengan melakukan analisis perbaikan postur kerja pekerja dalam ilmu ergonomi menggunakan metode Workplace Ergonomics Risk Assessment (WERA) dan Standard Nordic Questionnaire (SNQ). Sampel penelitian sebanyak 10 pekerja dengan menggunakan teknik simple random sampling. Kuesioner SNQ merupakan suatu instrumen untuk menilai segmen-segmen tubuh yang dirasakan operator (menurut persepsi operator), apakah sangat sakit, sakit, agak sakit, dan tidak sakit. Metode WERA menentukan enam faktor identifikasi gerakan fisik yang menjadi penyebab musculoskeletal disorders (MSDs). Berdasarkan hasil SNQ diketahui bahwa tingkat keluhan musculoskeletal disorders yang dirasakan pekerja adalah bagian tubuh pinggang sebesar 65.00%, tangan sebesar 55.00%, bahu dan betis kaki sebesar 52.50%. Lalu, hasil penilaian postur kerja berdasarkan skor menggunakan lembar kerja berupa tabel WERA pada proses perendaman sebesar 43 dan proses pembersihan sebesar 41 dengan level risiko sedang, proses finishing sebesar 45 dengan level risiko tinggi sehingga perlu tindakan perbaikan postur kerja, proses pencelupan dan pengemasan sebesar 27 dengan level risiko rendah sehingga postur kerja dapat diabaikan.
Copyrights © 2021