Artikel ini menganalisis kebijakan pembangunan pertanian, meliputi konteks makro (pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan sektor pertanian) dan konteks mikro (resiliensi rantai nilai pangan dan titik kritis pasokan komoditas pangan). Data series 1975-1920 pergeseran pangsa produk domestik bruto (PDB) dan pangsa tenaga kerja sektor pertanian, industri dan jasa dianalisis secara deskriptif kuantitatif untuk mengupas pola transformasi struktural perekonomian Indonesia. Empat tahapan transformasi struktural juga dijelaskan secara terperinci, dengan perhatian khusus pada langkah digitalisasi pertanian dengan melangkai tahapan peningkatan produktivitas, efisiensi dan kualitas sumber daya manusia hanya akan menghasilkan persoalan baru yang lebih serius. Resiliensi sistem rantai nilai pangan amat ditentukan dari efisiensi rantai nilai komoditas pangan tersebut. Semakin efisien suatu rantai nilai, maka peluang terciptanya rantai nilai pangan yang resilien atau tahan banting juga semakin besar. Artikel ini menyampaikan tujuh rekomendasi kebijakan, dari tingkat hulu usahatani, sistem logistik, distribusi, pembiayaan, hingga investasi modal manusia di bidang pertanian.
Copyrights © 0000