Daerah resapan air merupakan daerah yang perlu dijaga keberadaannya. Kawasan pegunungan pada umumnya merupakan daerah tangkapan sekaligus daerah resapan air hujan yang sangat baik. Daerah dengan kapabilitas tangkapan air yang baik perlu dikonservasi atau dilakukan suatu pengaturan agar daerah tersebut tidak ditutup sebagai lahan pemukiman. Terkhusus pada daerah Cipatat dan Padalarang merupakan salah satu daerah yang termasuk kedalam cekungan air tanah Batujajar. Daerah ini di dominasi oleh endapan vulkanik muda berupa breksi fragmen supported, breksi matriks supported, lava andesit dan lapili tuf yang berasal dari produk gunung Tangkuban Perahu serta endapan vulkanik tua berupa lapili skoria. Sumber daya air berpotensi baik dengan media akuifer kombinasi rekahan dan pori. Identifikasi awal zona resapan daerah penelitian menggunakan analisa kondisi geologi, kemiringan lereng, fault fracture density (FFD) dan drainage density (Dd), parameter sifat fisik air berupa EC-TDS dan debit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah penelitian teridentifikasi zona resapan berada di bagian timur laut pada elevasi 750 mdpl – 901 mdpl dengan kemiringan lereng berkisar 35o - 55o dengan litologi penyusun berupa breksi matriks supported, lapili tuf dan lava andesit. Hubungan antara airtanah dengan air permukaan pada zona ini bersifat influent, debit sungai kecil dengan nilai 4,54 L/s yang bersumber dari sungai Cipada. Zona ini memiliki nilai densitas FFD dan Dd sedang yaitu 0,2-0,8 m/km2 dan0-0,6 km/km2 dengan sifat fisik airtanah pada mata air memiliki rentang TDS antara 42-99 mg/l dan EC 62-144 µS/cm, sumur memiliki rentang TDS 11- 76 mg/l dan EC 17 – 118 µS/cm.
Copyrights © 2020