Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis proses interaksi simbolik pengurus Puspa dan Perempuan korban kekerasan dalam mengatasi trauma kekerasan yang dialami. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa adanya ketidakberhasilan pengurus pemberdayaan dalam melakukan pemberdayaan terhadap perempuan korban kekerasan dimana tidak adanya kegiatan pemulihan trauma korban kekerasan. Ketidakberhasilan kegiatan pemberdayaan terhadap perempuan korban kekerasan juga disebabkan karena kurangnya perhatian pemerintah desa yang tidak ingin masalah yang terdapat didesa tersebut diketahui oleh pihak lainnya. Kegagalan dalam penerapan pemberdayaan bukan hanya dari pengurus pemberdayaan sebagai jembatan untuk perempuan dalam membentuk konsep diri, tetapi juga dari perangkat desa yang tidak bisa menerima adanya pihak luar untuk melakukan perubahan, serta menganggap bahwa kekerasan terhadap perempuan sesuatu hal yang biasa yang bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
Copyrights © 2021