Di dunia banyak terjadi kasus perkawinan anak usia dini. Hal ini menjadi perhatian internasional disebabkan risiko yang timbul dari pernikahan dini diantaranya hubungan seksual pada usia dini, kehamilan pada usia muda, infeksi menular seksual, risiko kompilasi yang terjadi selama kehamilan dan persalinan, sehingga berkontribusi pada peningkatan angka kematian ibu dan bayi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pengetahuan remaja usia 12-19 tahun di desa tinggede selatan tentang risiko pernikahan dini melalui penyuluhan kesehatan. Jenis penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan eksperimen menggunakan one group pretest posttest design. Artinya, sebelum melakukan konseling responden diberi pertanyaan (pretest) kemudian setelah konseling dilakukan, responden diberi kuesioner untuk yang kedua kalinya (posttest) kemudian peneliti membandingkan hasil pretest-posttest. Berdasarkan hasil uji Wilcoxon menunjukkan bahwa nilai (p-Value) = 0,000 yang artinya (p> 0,05), maka Ho diterima yakniada perbedaan pengetahuan remaja usia 12-19 tahun di desa Tinggede Selatan tentang risiko pernikahan dini melalui konseling kesehatan. Hal ini diperlukan untuk memahami remaja tentang pernikahan dini yang diharapkan dapat mengurangi risiko pernikahan yang tidak siap secara fisiologis bagi wanita yang akan melakukan reproduksi dan kesiapan mental untuk pasangan yang melakukan pernikahan diniKata Kunci        : Konseling, Pernikahan Dini, Remaja, Risiko
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2020