Peningkatan kompetensi guru secara berkelanjutan (continous provessional development) sangat diperlukan, karena akan berdampak pada motivasi dan hasil belajar siswa. Peningkatan kompetensi ini diperlukan karena masih banyak proses pembelajaran di sekolah yang kurang mengaktifkan siswa, serta guru kurang memanfaatkan sumber belajar dan menggunakan strategi pembelajaran yang membuat siswa termotivasi untuk belajar.Tujuan penulisan pelaksanaan penulisan artikel ini adalah untuk meningkatkan kompetensi guru dalam kegiatan proses belajar mengajar serta meningkatkan hasil belajar siswa.Penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi), kemudian siklus selanjutnya adalah perencanaan kembali atau perbaikan, tindakan, pengamatan, dan refleksi, begitu seterusnya untuk siklus-siklus selanjutnya jika diperlukan. Pelaksanaan siklus dalam penelitian ini dibatasi dua siklus. Alasan peneliti membatasi dengan dua siklus ini karena keterbatasan waktu yang ada. Pelaksanaan masing-masing siklus sesuai dengan tahap-tahap pelaksanaan “Pelakor Insaf”, yang terdiri dari empat tahapan yaitu Perencanaan, pelaksanaan, refleksi, dan tindak lanjut, pada siklus I maka kegiatan perencanaan di laksanakan hari Senin 3 Februari 2020, pelaksanaan dilaksanakan pada hari selasa 4 Februari 2020, refleksi dilaksanakan hari Rabu 5 Februari 2020, dan siklus II kegiatan perencanaan di laksanakan hari Senin 10 Februari 2020, pelaksanaan dilaksanakan pada hari selasa 11 Februari 2020, refleksi dilaksanakan hari Rabu 12 Februari 2020. Dari hasil pengamatan menggunakan instrumen Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran pada siklus I dapat kita hitung nilai masing-masing aspek dengan hasil sebagai berikut : prosentase kompetensi guru (72%), prosentase pembelajaran kolaboratif (73%), prosentase inovatif (78%), dan kreatif (75%). Adapun hasil pengamatan yang meliputi kompetnsi guru, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran inovatif, dan pembelajaran kreatif guru pada siklus II dapat kita hitung persentase masing-masing aspek dengan hasil sebagai berikut: prosentase kompetensi guru (85%), prosentase pembelajaran kolaboratif (87%), prosentase inovatif (88%), dan kreatif (84%) Berdasarkan hasil pengamatan menggunakan instrumen pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dan II maka didapat persentase kenaikan prosentase kompetensi guru dari siklus I ke siklus II, pada saat siklus I sebesar 72% kemudian terjadi peningkatan pada siklus II sebesar 85%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa “Pelakor Insyaf” dapat meningkatkan kompetensi guru.
Copyrights © 2020