Penggunaan energi fosil bahan bakar minyak bumi dan batubara masih mendominasi sehingga pemilihan biomassa sebagai sumber energi renewable merupakan pemilihan yang tepat. Salah satu produksi bahan bakar dari biomassa adalah biopelet. Dalam tahapan proses pembuatan biopelet salah satunya adalah pengeringan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh kecepatan udara pengering terhadap jumlah panas H2O di udara yang paling besar, dan nilai kalor serta nilai kadar air produk biopelet. Prototipe pengering skala laboratorium pada penelitian ini memiliki fungsi untuk mengurangi kadar air bahan baku dan produk biopelet. Bahan baku biomassa hasil pengeringan akan dijadikan biopelet, sehingga digunakan oven pengering dengan suplai panas dari furnace. Dalam penelitian diambil variabel tetap antara lain perbandingan campuran bahan baku, waktu pengeringan, dan temperatur pengeringan sedangkan variabel tak tetap yaitu variasi kecepatan udara. Dari penelitian tersebut banyaknya H2O yang teruapkan dan panas H2O di udara yang paling besar pada kecepatan udara 6 m/s. Dari massa H2O teruapkan sebesar 23,5 gr dan panas H2O di udara sebesar 264,55 grcal di analisa kadar air dan nilai kalor produk biopelet. Nilai kadar air didapatkan sebesar 6,47% dan nilai kalor sebesar 4655,0668 cal/gr telah memenuhi standar SNI 8021-2014.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2019