Jus buah merupakan salah satu jenis minuman yang dijual di Angkringan dan diolah tanpa proses pemanasan, pengolahan yang tidak saniter sangat berperan membuat minuman ini mengandung bakteri MPN Colform.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara perilaku penjamah dengan keberadaan MPN Coliform pada minuman di Angkringan Kabupaten Barru. Rancangan penelitian pada penelitian ini adalah cross-sectional. Jumlah sampel 20 sampel minuman dan 20 responden, sampel dipilih secara purposive sampling. Data perilaku penjamah diperoleh melalui pengamatan secara langsung berdasarkan kuesioner pengamatan, sedangkan data keberadaan coliform diperoleh menggunakan MPN coliform. Data dianalisis dengan korelasi Fisher. Uji statistik menunjukkan bahwa variabel pengetahuan (p=1,000) dan variabel sikap (p=0,373) yang lebih besar nilainya dari p>0,05, sehingga H0 diterima. Sedangkan, variabel tindakan (p=0,000) yang lebih kecil dari p<0,05, sehingga Ha diterima. Hasil penelitian terdapat 18 sampel dari 20 sampel yang diteliti mengandung MPN Coliform dengan jumlah >20 koloni/ml. Hasil ini, melebihi batas maksimum yang ditentukan oleh SNI tahun 2009 bahwa batas maksimum MPN Coliform dalam sari buah sebanyak 2x101 koloni/ml. Hal ini dipengaruhi oleh lokasi penjualan, suhu, kelembaban, tindakan penjamah, bahan baku dan peralatan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah keberadaan MPN Coliform pada minuman tidak berhubungan dengan pengetahuan dan sikap, tetapi berhubungan dengan tindakan penjamah di Angkringan. Untuk itu diharapkan bagi penjual sebaiknya melakukan perilaku hidup bersih dan sehat. Kata kunci :Perilaku Penjamah, MPN Coliform.
Copyrights © 2018