Perada: Jurnal Studi Islam Kawasan Melayu
Vol 3 No 1 (2020)

SUSUR GALUR TAREKAT NAQSABANDIYAH DI KEPULAUAN RIAU BERDASARKAN KITAB KAIFIYAH AL-DZIKIR ‘ALA THA-RĪQAH AN-NAQSABANDIYAH AL-MUJADDIDIYAH AL-AHMADIYAH

Muhammad Faisal (Unknown)



Article Info

Publish Date
08 Jul 2020

Abstract

Tulisan ini fokus membahas tentang penyebaran tarekat Naqsabandiyah yang berada di kerajaan Riau-Lingga berdasarkan kitab Kaifiyah al-Dzikir ‘ala Tharīqah an-Naqsabandiyah al-Mujaddidiyah al-Ahmadiyah (KZTN) karya Syekh Muhamad Shalih az-Zawawi. Dengan pendekatan sejarah sosial-intelektual, terungkap bahwa penyebaran tarekat Naqsabandiyah tidak lepas dari pengaruh hubungan Penyengat dan Haramain. Hubungan ini bermula dari perjalanan rihlah dan menunaikan ibadah haji yang dilakukan oleh Raja Ahmad dan Raja Ali Haji beserta rombongannya. Hubungan keilmuan yang kuat antara Haramaian dan nusantara, khususnya untuk Kepulauan Riau menguatkan dasar bagi pembangunan ajaran dan pemahaman keagamaan di Kepulauan Riau. Ciri paling penting dalam jaringan tersebut adalah hubungan keilmuan tersebut membentuk salāsilaḥ dan ijāzah yang berkesinambungan sebagai bukti berterusnya ajaran dan muktabarah. Selain memuat jalur sisilah, kitab KZTN termuat tata cara zikir yang berlaku pada tarekat Naqsabandiayah al-Ahmadiyah. Sedangkan sosok yang cukup berpengaruh dalam perkembangan selanjutnya ialah Yang Dipertuan Muda Raja Muhammad Yusuf al-Ahmadi, sebagai orang yang mendapatkan bai’ah dari Syekh Muhammad Shalih az-Zawawi sebagai khalifah tarekat untuk Riau-Lingga. ABSTRAC: This paper focuses on discussing the distribution of the Naqsabandiyah order in the Riau-Lingga kingdom based on the book Kaifiyah al-Dzikir ‘ala Tharīqah an-Naqsabandiyah al-Mujaddidiyah al-Ahmadiyah (KZTN) by Syekh Muhamad Shalih az-Zawawi. With a socio-intellectual historical approach, it was revealed that the spread of the Naqsabandiyah Order could not be separated from the influence of Penyengat and Haramain relationship. This relationship stems from the journey of rihlah and performing the pilgrimage performed by Raja Ahmad and Raja Ali Haji and their entourage. The strong scientific relationship between Har Peace and the Archipelago, especially for the Riau Islands, strengthens the basis for the development of religious teachings and understanding in the Riau Islands. The most important feature in this network is that the scientific relationship forms a continuous salāsilaḥ and ijāzah as evidence of continuity of teachings and muktabarah. Apart from containing the side paths, the KZTN book contains the dhikr procedures that apply to the Naqsabandiyah al-Ahmadiyah order. Meanwhile, a figure who was quite influential in further developments was Yang Dipertuan Muda Raja Muhammad Yusuf al-Ahmadi, as a person who received bai'ah from Syekh Muhammad Shalih az-Zawawi as caliph of the tarekat for Riau-Lingga.

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

perada

Publisher

Subject

Religion Health Professions Social Sciences

Description

Jurnal Perada fokus pada kajian keislaman di kawasan Melayu. Kajian utama jurnal Perada meliputi: Studi Islam di Melayu: meliputi kajian Alquran dan tafsir, hadis, syariah, tarbiyah, dakwah, sosiologi agama, sejarah serta disiplin ilmu lain yang terkait kajian kawasan Melayu. Pemikiran Islam: ...