Pengaruh Perbedaan Jenis Medium Perendaman Terhadap Vase Life Bunga Potong Mawar Merah

Adila Hafidzani Nur Fitria (Departemen Pendidikan Biologi, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudi No.229, Bandung)
Dinda Widyani (Departemen Pendidikan Biologi, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudi No.229, Bandung)
Elis Kurniani (Departemen Pendidikan Biologi, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudi No.229, Bandung)
Jihan Nurhalimah Salsabila (Departemen Pendidikan Biologi, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudi No.229, Bandung)
Kelvin Pramudya Anantatur (Departemen Pendidikan Biologi, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudi No.229, Bandung)
Meli Driyani (Departemen Pendidikan Biologi, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudi No.229, Bandung)
Nabila Tazkiyyatul Afifah (Departemen Pendidikan Biologi, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudi No.229, Bandung)
Narti Nurhatifah (Departemen Pendidikan Biologi, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudi No.229, Bandung)
Neng Iis Nur Istiqomah (Departemen Pendidikan Biologi, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudi No.229, Bandung)
Rudhya Nurul Ilma (Departemen Pendidikan Biologi, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudi No.229, Bandung)
Suti Supadmi (Departemen Pendidikan Biologi, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudi No.229, Bandung)
Syafira Aulia Putri (Departemen Pendidikan Biologi, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudi No.229, Bandung)
Syifa Marwah (Departemen Pendidikan Biologi, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudi No.229, Bandung)
Taufik Rahman (Departemen Pendidikan Biologi, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudi No.229, Bandung)
Tri Suwandi (Departemen Pendidikan Biologi, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Indonesia, Jl. Dr. Setiabudi No.229, Bandung)

Jurnal Ilmiah RESPATI
Vol 12, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Respati

Bunga mawar (Rosa hybrida) merupakan salah satu jenis bunga potong yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan sangat prospektif untuk dikembangkan secara komersial. Namun, kesegaran dari bunga mawar merah potong tidak mampu bertahan lama akibat kandungan air yang tinggi pada mawar. Salah satu upaya untuk mempertahankan kualitas dan memperpanjang masa kesegaran bunga adalah dengan pemberian larutan perendam. Umumnya larutan perendam terdiri dari air, gula (sukrosa), bakterisida, dan antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis medium terhadap vase life bunga potong mawar merah dan jenis medium yang paling efektif untuk memperpanjang vase life bunga potong mawar merah. Penelitian dilaksanakan dengan 6 perlakuan dan 3 kali ulangan. Perlakuan yang diuji, yaitu A (air mineral), AG (Air dan larutan gula 1%), GK1 (larutan gula 1% dan ekstrak kemangi 12,5%), GK2 (larutan gula 1% dan ekstrak kemangi 25%), GB1 (larutan gula 1% dan ekstrak belimbing wuluh 12,5%), GB2 (larutan gula 1% dan ekstrak belimbing wuluh 25%). Dan dalam setiap perlakuan berisi tiga bunga mawar potong. Data diolah secara statistik dengan teknik pengolahan data menggunakan Uji ANOVA dan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan A, AG dan GB1 menunjukan tingkat kesegaran bunga yang paling tinggi, sedangkan pada perlakuan GK2 menunjukan tingkat kesegaran bunga yang paling rendah.