Wisata halal merupakan alternatif bagi pasar muslim yang ingin mendapatkan tidak hanya kebutuhan wisata akan tetapi juga kebutuhan spiritual disertai dengan tersedianya fasilitas wisata yang sesuai hukum dan syariat Islam. Pada tahun 2019 Indonesia menjadi nomor satu destinasi pariwisata halal terbaik dunia versi GMTI namun disamping itu jumlah wisatawan nasional yang lebih memilih ke luar negeri pada tahun 2019 menembus angka 10 juta orang. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden. Metode analisis data menggunakan (SEM-PLS) dan diolah menggunakan SmartPLS. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa faktor pendorong tidak berpengaruh terhadap minat melainkan lebih ditentukan oleh faktor penarik dan religiusitas tidak memoderasi hubungan antara variabel.
Copyrights © 2020