Perkembangan zaman menuntut era perdagangan bebas yang salah satunya menghasilkan perjanjian Asean-China Free Trade Area (AFCTA) yang berimbas pada kegiatan ekonomi. Pelaku usaha UMKM yang bergerak di bidang Pengrajin kayu Desa Cipacing merupakan salah satu yang terkena dampak dari adanya perjanjian ini. Secara garis besar permasalahan Desa Cipacing khususnya RW 01, yaitu terdapat pada sistem kearsipan yang belum terkoordinir masyarakat dengan baik sehingga seringkali masyarakat tidak memiliki data yang tersimpan perihal hasil karya atau kerajinan apa saja yang telah dibuat oleh pengrajin Desa Cipacing. Dengan dibentuknya database dan dibuatkannya katalog Kerajinan Cipacing, diharapkan masyarakat Desa Cipacing dapat dengan mudah memasarkan produk kerajinan mereka dengan contoh-contoh kerajinan yang tertera.Recent developments brought about an era of free trade which produced the Asean-China Free Trade Area (AFCTA) agreement which has an effect on economic activities. Micro and small entrepreneurs in the field of wood crafting in Cipacing village are one of those who are affected by this agreement. In general, the issues in Cipacing village, particularly in neighborhood (RW) 01, related to poorly coordinated archiving which often resulted in residents not having stored data in regards to the works and crafts that the Cipacing village craftsman have made. Following the formation of a database and cataloguing the crafts of Cipacing, it is expected that Cipacing communities can market their products better.
Copyrights © 2020