Balikpapan sebagai kota penyangga Ibukota Negara (IKN) di Kalimantan Timur Ada beberapa masalah utama yang sering dihadapi oleh para penyelenggara konstruksi yang terkait dengan proyek pembangunan Gedung, baik yang bersifat teknis maupun non teknis. Terlebih dalam perencanaan, umumnya konsultan perencana pada proyek bangunan gedung mendapatkan kontrak untuk merencanakan sejumlah lokasi yang tersebar di suatu wilayah Pemerintahan. Tentu saja dalam melaksanakan perencanaan bangunan gedung tersebut konsultan perencana memiliki risiko. Penelitian ini bertujuan untuk identifikasi risiko pada proyek perencanaan bangunan gedung. Penelitian ini difokuskan di kota Balikpapan. Studi ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif untuk dapat memberikan suatu deskripsi yang akurat dan sistematik tentang suatu keadaan dan hubungan yang terjadi antar keadaan yang diteliti. Dengan menguji kevalidan dan reliabilitas data. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa terdapat beberapa kelompok risiko yang harus dihadapi konsultan konstruksi. Tindakan penanganan risiko perlu dilakukan untuk mengurangi dampak negatif dari risiko – risiko yang termasuk dalam risiko dominan (major risk). Dari risiko – risiko dominan (major risk), dilakukan tindakan mengurangi risiko (risk reduction), mengalihkan risiko (risk transfer) dan menghindari risiko (risk avoidance), Keberadaan risiko-risiko yang tidak dapat diterima (unacceptable) harus mendapatkan perhatian khusus. Metode Penelitian Manajemen risiko konsultan perencana kontruksi di kota Balikpapan dilakukan melalui tahapan proses penelitian sebagai berikut: studi pustaka, survey lokasi, pengambilan data survey,wawancara dan kuisioner, tabulasi data, analisis data. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh perusahaan jasa konsultan perencana proyek dan bila ada penelitian serupa dapat menjadi pengembangan inovasi penelitian selanjutnya. Kata Kunci: manajemen Risiko, deskriptif kualitatif, dan Balikpapan
Copyrights © 2020