Penyakit rheumatoid arthritis merupakan satu jenis penyakit yang menyerang bagian tubuh, terutama persendian, senyawa anti inflamasi non steroid yang umum digunakan adalah natrium diklofenak dimana senyawa ini bekerja sebagai penghambat produksi prostaglandin sebagai mediator nyeri. Waktu paruh yang pendek, membuat bahan obat ini harus dikonsumsi dalam jangka waktu yang pendek dan dilakukan berulang. Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi Methocel K100M sebagai matriks dalam pembuatan tablet lepas lambat dan juga untuk mengetahui nilai kemiripan disolusi dengan innovator yang sudah ada di pasar. Dalam penelitian ini akan menggunakan natrium diklofenak yang mengandung 75mg serta eksipien berupa Methocel K100M dengan konsentrasi 10%, 15% dan 20% sebagai matriks, Poli Vinil Pirolidon sebagai pengikat, Laktosa Monohidrat sebagai pengisi, Magnesium Stearat sebagai pelicin dan Aerosil sebagai pelincir. Granulasi basah menjadi metode yang dipilih untuk membuat tablet ini serta akan dilakukan uji terhadap sifat fisika dari granul dan tablet serta kandungan kadar dan disolusi tablet. Data yang dihasilkan dari penelitian ini lalu diolah dan dibandingkan dengan sesifikasi yang ada. Hasil penelitian mendapatkan hasil Methocel K100M dengan konsentrasi 20% menghasilkan nilai kemiripan yang lebih tinggi dan memenuhi kriteria yaitu 54,15. Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah matriks Methocel K100M dapat digunakan sebagai matriks dalam pembuatan tablet lepas lambat dan penggunaan dengan konsentrasi yang lebih besar dapat meningkatkan laju disolusi natrium diklofenak.Kata kunci: Natrium diklofenak; Methocel K100M; Tablet lepas lambat; Disolusi
Copyrights © 2020