Data seismik yang dihasilkan saat akuisisi mengandung wavelet yang kompleks dan derau seperti multipel yang mengakibatkan menurunnya resolusi temporal penampang seismik. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan penerapan metode Surface Consistent Deconvolution (SCD) dan dekonvolusi prediktif dalam meningkatkan resolusi temporal penampang seismik pada data seismik laut dangkal 2D lintasan C12, C21 dan L18 di Perairan Waipoga, Papua. Penelitian ini menerapkan metode SCD dan dekonvolusi prediktif. Surface consistent deconvolution dilakukan dengan mendekomposisikan wavelet seismik menjadi sumber, penerima, offset dan midpoint, sedangkan dekonvolusi prediktif dilakukan dengan membuat prediksi dari tras seismik yang mengandung multipel periode pendek. Penampang seismik yang dihasilkan pada penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan metode dekonvolusi prediktif maupun SCD dapat menghilangkan multipel periode pendek yang terdapat pada penampang seismik. Metode SCD memberikan hasil yang lebih baik dalam meningkatkan resolusi temporal penampang seismik dibandingkan metode dekonvolusi prediktif. Hal tersebut dikarenakan metode SCD memberikan hasil yang lebih baik dalam memampatkan wavelet, meningkatkan kontinuitas lapisan dan mempertajam reflektor.
Copyrights © 2021