Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki kekayaan sumber daya laut, selain hasil tangkap perikanan yang melimpah terdapat kandungan minyak dan gas di dalam batuan dasar laut. Eksplorasi minyak dan gas di Indonesia masih banyak dilakukan hingga saat ini. Salah satu metode yang digunakan dalam pencariannya adalah metode seismik refleksi. Metode seismik refleksi memanfaatkan gelombang suara yang dihasilkan oleh sumber, gelombang akan menjalar ke dalam batuan dasar bumi kemudian dipantulkan kembali dan diterima oleh receiver. Penelitian ini menggunakan data seismik 2D laut berupa data lapang hasil akuisisi di Perairan Seram, Papua Barat. Data lapang hasil akuisisi masih bercampur dengan multipel yang disebabkan perbedaan impedansi akustik dari lapisan-lapisan bawah permukaan bumi. Keberadaan multipel dapat menyebabkan kerumitan pada saat interpretasi karena menimbulkan efek reflektor semu. Oleh karena itu perlu diterapkan metode atenuasi multipel yang tepat, untuk mengurangi derau multipel. Penelitian ini menerapkan kombinasi antara Surface Related Multiple Elimination (SRME) dan transformasi Radon yang diharapkan mampu mereduksi water bottom multiple dari penampang seismik. Hasil dari pengolahan data menunjukkan bahwa kombinasi metode SRME dan transformasi Radon efektif untuk menghilangkan multipel periode panjang pada zona near offset, middle offset dan far offset. Penerapan kombinasi metode ini juga menghapus beberapa bagian yang tidak signifikan pada reflektor utama oleh karena bercampurnya sinyal dan multipel dalam domain moveout yang sama. Kombinasi kedua metode ini baik untuk menghilangkan multipel jenis water bottom multiple pada data seismik perairan dalam, dan meningkatkan kualitas sinyal terhadap gangguan.
Copyrights © 2021