Daerah Cisolok dan Cisukarame, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat dipilihsebagai daerah penelitian dikarenakan terdapatnya manifestasi panas bumi, diperkirakan dari suatusistim panas bumi. Sifat fisik dan data kimia panas bumi merupakan informasi penting mengenaikondisi reservoir. Sifat fisik mata air panas Cisolok –Cisukarame memiliki pH; 8 (basa), temperatur:90o-98oC. Berdasarkan hasil ploting diagram segitiga Cl –SO4 – HCO3 memiliki tipe air: Klorida-SulfatBikarbonat, kemunculan mata air panas daerah Cisolok di permukaan dipengaruhi oleh kondensasiaktifitas magmatik, sedangkan daerah Cisukarame berasal dari air reservoir yang bergerak jauh lateralmenjauhi sumber panas. Mata air panas Cisolok merupakan immature waters, Cisukarame merupakanpartially equilibrated or mixed waters. Terdapatnya kandungan Mg yang tinggi pada daerah Cisolok –Cisukarame menunjukkan saat fluida dari reservoir bergerak ke permukaan mengalami percampurandengan air permukaan yang kaya Mg (Nicholson, 1993). Mata air panas Cisolok pada posisi “Low B/Clsteam and low Li/B, sedangkan CSK-1, CSK-2 “high B/Cl steam” and high B/Li, diinterpretasikanCisolok dan Cisukarame memiliki sistem reservoir yang berbeda, rasio Cl/B yang lebih rendahmerupakan sistem yang lebih tua (Giggenbach, 1991). Berdasarkan tipe fluida, hadirnya endapan sintersilika dan geyser mata air panas memiliki sistim dominasi air. Hasil perhitungan geotermometer air,estimasi temperatur reservoir berkisa dari 139o-167oC (Cisolok) dan 178o-196oC(Cisukarame). Kedua daerah tersebut termasuk sistim reservoar bersuhu sedang (Hocstein, 1990).Kata kunci : Fluida panas bumi, geotermometer, Cisolok – Cisukarame
Copyrights © 2021