Jurnal Fitopatologi Indonesia
Vol 17 No 3 (2021)

Molecular Characters of AB-FAR Gene 1 of Aphelenchoides besseyi from Five Rice Varieties

Fitrianingrum Kurniawati (Department of Plant Protection, IPB University)
Efi Toding Tondok (Department of Plant Protection, IPB University)
Yayi Munara Kusumah (Department of Plant Protection, IPB University)
Abdul Munif (Department of Plant Protection, IPB University)



Article Info

Publish Date
25 Jul 2021

Abstract

Aphelenchoides besseyi merupakan nematoda penyebab penyakit pucuk putih yang terbawa benih padi. Gen AB FAR-1 diketahui sebagai gen penting yang mengendalikan patogenisitas A. besseyi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui karakter gen AB FAR-1 yang diisolasi dari nematoda yang berasal dari benih padi. Ekstraksi nematoda dilakukan dengan metode corong Baerman dari benih 5 varietas padi “Ciherang“, “Inpari Sidenuk“, “Sintanur“, “Hibrida Prima“ dan “Pak Tiwi“. Ekstraksi DNA total nematoda menggunakan metode CTAB dilanjutkan dengan amplifikasi gen AB FAR-1 menggunakan primer spesifik FAR-F1/R1 dan analisis urutan nukleotidanya. Pita DNA spesifik gen AB FAR-1 berukuran 150 pb berhasil diamplifikasi dari semua sampel nematoda. Analisis sekuen menunjukkan bahwa gen AB FAR-1 tersebut memiliki homologi tertinggi (92.5 – 100%) dengan aksesi Genbank JQ686690.1, yaitu gen AB FAR-1 A. besseyi asal Cina. Walaupun memiliki homologi yang tinggi, terdapat beberapa perbedaan nukleotida pada sampel gen AB FAR-1 A. besseyi asal “Ciherang“, “Inpari Sidenuk“ dan “Hibrida Prima“. Analisis pohon filogenetika lebih lanjut mengelompokkan gen AB FAR-1 A. besseyi menjadi 2 grup, yaitu grup 1 terdiri atas gen AB FAR-1 A. besseyi asal Cina, “Sintanur“, “Hibrida Prima“ dan “Pak Tiwi“ dan grup 2 gen AB FAR-1 A. besseyi asal “Ciherang“, dan “Inpari Sidenuk“.

Copyrights © 2021






Journal Info

Abbrev

jfiti

Publisher

Subject

Medicine & Pharmacology

Description

Jurnal Fitopatologi Indonesia (JFI) is an official publication owned by the Indonesian Phytopathology Society (Perhimpunan Fitopatologi Indonesia). In 2010, JFI management was given to PFI Komda Bogor. Since then, JFI has been published 6 times (January, March, May, July, September, and ...