Sampah merupakan permasalahan yang sering mucul di Kota manapun. Pada beberapa Negara Maju, sampah tidak lagi menjadi beban, namun sangat berpotensi dijadikan sebagai pembangkit listrik energi terbarukan. Dengan memanfaat gas metan yang dihasilkan, “sumber masalah†tersebut dapat terkelola sehingga tidak terbengkalai di TPA dan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan sekitarnya. Bercermin dari hal tersebut, beberapa Kota besar di Indonesia meniru sistem pengolahan sampah menjadi listrik namun dengan metode yang beragam, termasuk Kota Singaraja. Bekerjasama dengan Kementrian ESDM, Pemda Singaraja mencoba membangun Pilot Project PLTG Landfill Bengkala, tepatnya di TPA Desa Bengkala, Kecamatan Kubutambahan. Akan tetapi, sampai saat ini project tersebut masih pada tahap penelitian dan beberapa waktu belakangan, belum dilanjutkan kembali. Dengan potensi TPA yang mampu menampung sampah hingga 165 ton, pengelolaan sampah berbasis sanitary landfill ini dapat menghasilkan listrik sebesar 2 MW. Apalagi dalam upaya pengembangan infrastruktur Pusat Kota Lama Singaraja, pemanfaatan gas metan dari sampah menjadi salah satu langkah inovatif, yang menjadikan kota tumbuh sebagai Kota yang mandiri karena dapat menghasilkan sumber energi listrik alternatif terbarukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan usulan mengenai sumber energi listrik terbarukan yang murah dan ramah lingkungan. Teknik Pengumpulan datanya, menggunakan metode observasi, wawancara, dan studi literatur, dengan metode analisis deskriptif
Copyrights © 2020