Buletin LOUPE (Laporan Umum Penelitian)
Vol 13 No 01 (2016): Edisi April 2016

Analisa Fisik Tepung Jamur Merang Pada Tandan Kosong Kelapa Sawit

Elisa Ginsel Popang (Politeknik Pertanian Negeri Samarinda)



Article Info

Publish Date
06 Jun 2020

Abstract

Potensi jamur merang sangat tinggi di wilayah Kalimantan Timur, mengingat banyaknya pabrik kelapa sawit yang mengolah tandan buah sawit menjadi CPO. Sehingga limbah dari tandan kosongnya melimpah dan banyak ditumbuhi jamur merang. Jamur merang banyak dikonsumsi oleh masyarakat sekitar perkebunan kelapa sawit, dan banyak juga dijual di daerah-daerah yang jauh dari perkebunan. Masyarakat selama ini hanya memanfaatkan jamur merang tersebut sebagai sayur untuk tambahan lauk pauk dan belum ada penanganan jangka panjang untuk masa penyimpanan, sehingga penelitian ini perlu dilakukan agar diketahui karakteristik sifat fisik dari jamur merang yaitu rendemen, daya serap airnya, solubilitynya dan swelling powernya sebagai dasar aplikasi pada produk makanan dan juga diperoleh tepung jamur merang tandan kosong kelapa sawit yang memiliki nilai gizi tinggi dan jangka waktu simpan yang lama, sehingga bisamenambahpendapatanbagipetanikelapasawit. Rancangan percobaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap dengan 2 Faktor (Faktor A dengan 3 taraf perlakuan dan Faktor B dengan 2 taraf perlakuan), masing-masing kombinasi perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Jamur merang tandan kosong kelapa sawit segar dibersihkan dari kotoran serta kulit arinya, ditimbang 100 g dipotong-potong kemudian dikeringkan dalam cabinet drier dengan suhu 30°C, 40°C dan 50°C, selama 18 dan 24 jam. Lalu digiling halus dengan grinder selanjutnya dimasukan dalam desikator lalu ditimbang, Adapun parameter yang diamati adalah rendemen,serap airnya, solubilitynya dan swelling powernya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh suhu 500C dan 600C memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap rendemen yang dihasilkan pada taraf 5 %, begitupun untuk daya, tetapi tidak memberikan pengaruh yang nyata pada nilai solubility dan swelling powernya. Sedangkan perlakuan waktu pengeringan yaitu 18 jam dan 24 jam memberikan pengaruh nyata pada rendemen, sementara untuk nilai swelling power, solubility dan daya serap tidak berpengaruh nyata terhadap tepung jamur pada taraf 5 %. Sehingga perlakuan suhu 600C dan waktu pengeringan 18 jam merupakan perlakuan yang terbaik.

Copyrights © 2020






Journal Info

Abbrev

jurnalloupe

Publisher

Subject

Agriculture, Biological Sciences & Forestry

Description

Buletin Loop of the Politeknik Pertanian Negeri Samarinda is one of the most active centres of scientific work in agriculture in the Samarinda. Problems are attacked from two distinct points of view: the economic, in which the object is to show how crops may be produced a little more cheaply than at ...