Peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan melakukan pengukuran efektivitas mesin atau peralatan dalam proses produksinya. PT. XYZ adalah perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur dengan hasil utama berupa Gula Kristal Putih (GKP) serta hasil sampingan berupa tetes tebu, blotong, dan ampas tebu. Dalam proses produksi banyak melibatkan stasiun produksi. Salah satunya stasiun ketel yang memiliki jam henti relative tinggi dibandingkan 7 stasiun produksi lainya sehingga pabrik berhenti giling dan mengakibatkan tidak tercapainya target produksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur efektivitas mesin pada stasiun ketel dengan menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (OEE) yang didasarkan pada faktor availability, performance efficiency, dan quality rate. Serta menemukan faktor penyebab yang berpengaruh dominan pada rendahnya nilai OEE. Berdasarkan perhitungan, nilai OEE setiap mesin pada stasiun ketel selama masa giling tahun 2020 yaitu antara 78,21-85,58%. Dimana dari nilai tersebut terdapat 4 mesin yang belum mencapai nilai standar ideal karena berada dibawah OEE world class 85% dan masuk dalam kategor normal,, artinya produksi dianggap wajar tetapi masih menunjukkan ada ruang yang besar bagi perusahaan untuk melakukan perkembangan. Faktor yang paling mempengaruhi nilai OEE adalah faktor idling and minor stoppages losses dengan nilai antara 36,42-55,30% dan reduced speed losses dengan nilai antara 23,86-40,00%.
                        
                        
                        
                        
                            
                                Copyrights © 2021