Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan sebuah karya dan masyarakat Sunda, dan Draupadi dan Arimbi sebagai tokoh perempuan yang menggambarkan relasi kuasa dalam masyarakat Sunda. Penelitian ini menggunakan kerangka analisis Feminist Critical Discourse Analysis (FCDA) untuk menggambarkan narasi kuasa yang terjadi pada lakon Arimbi dan Draupadi.  Penjelasan terkait pengaruh wayang terhadap identitas perempuan dalam masyarakat tradisional Sunda diperoleh dari observasi yang dilaksanakan di Dusun Cengkir Manis, Desa Cinyasag, Kab. Ciamis, Jawa Barat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa narasi kuasa pria pada lakon Draupadi dan Arimbi yang akhirnya mereproduksi identitas perempuan dan laki-laki dalam masyarakat patriarki. Praktek itu terlihat melalui fenomena komodifikasi dan objektifikasi dalam masyarakat tradisional Sunda. Perempuan menjadi entitas yang ditandai atau dikenal dengan sebutan marked society dalam dunia heteronormatif.
Copyrights © 2021