Kanker payudara merupakan penyakit yang paling ditakuti oleh wanita dan sulit disembuhkanjika ditemukan pada stadium lanjut. Upaya yang bisa dilakukan untuk deteksi dini kanker payudaraadalah dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI). Namun, para wanita memiliki tingkatpengetahuan dan pemahaman yang rendah tentang kanker payudara dan cara deteksinya. Wanita perludiberikan informasi mengenai kanker payudara dan cara deteksinya yaitu SADARI sejak usia remaja.Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan pemeriksaan SADARI sebelum dan sesudahmenggunakan metode demonstrasi di SMA Muhammadiyah 1 Metro. Metode penelitian yang digunakan yaitu quasi eksperimental dengan . Populasi adalah semuasiswi di SMA Muhammadiyah 1 Metro yang berjumlah 87 siswi. Sampel diambil sebanyak 32 orangdengan teknik cluster. Pengumpulan data menggunakan data primer dengan alat bantu ceklish. Data diambil secara bivariat dengan rumus t-test dependent Hasil penelitian ini rata-rata kSeterampilan siswi dalam melakukan SADARI di SMAMuhammadiyah 1 Metro sebelum dilakukan demonstrasi (pretest) adalah sebesar 46,59 denganstandar deviasi 10,140, sedangkan rata-rata keterampilan siswi dalam melakukan SADARI di SMAMuhammadiyah 1 Metro sesudah demonstrasi (posttest) adalah sebesar 67,09 dengan standar deviasi10,726. Uji statistik yang digunakan untuk menguji 2 sampel dari kelompok yang sama adalah Uji ttes dependent. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa ada perbedaan ketrampilan siswi dalammelakukan pemeriksan SADARI dengan t hitung sebesar -9.106 (p value = 0,000). Kesimpulan dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pendidikan kesehatan melaluimetode demonstrasi tentang ketrampilan praktik SADARI berpengaruh terhadap ketrampilan praktikSADARI di SMA Muhammadiyah 1 Metro, saran dalam penelitian ini yaitu wanita di harapkan dapatmelakukan SADARI sehingga dapat meningkatan program kesehatan tentang deteksi dini kankerpayudara.
Copyrights © 2017