ABSTRAK Permintaan G. verrucosa sebagai penghasil agar terus menunjukan peningkatan baik pasar domestik maupun dunia. Saat ini masyarakat di Desa Lakawali Pantai Kecamatan Malili Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan telah menemukan cara dan mengelola usaha budidaya rumput laut dengan menggunakan metode sebar dan metode gantung namun belum mengetahui metode apa yang lebih menguntungkan jika menggunakan luas lahan yang sama. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan keuntungan budidaya rumput laut menggunakan metode sebar dan metode gantung di daerah tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Maret 2020. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling yaitu sebanyak 10 responden dari 35 pada pembudidaya rumput laut yang menggunakan metode sebar dan hanya 1 pembudidaya yang menggunakan metode gantung sehingga dipilih sebagai responden. Lama pemeliharan rumput laut pada kedua metode budidaya tersebut adalah 30 hari dan dihitung sebagai satu kali siklus produksi. Data diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi dan dianalisis menggunakan rumus analisis total biaya yang terdiri dari biaya tetap, biaya tidak tetap, penerimaan dan keuntungan. Uji tdigunakan untuk mengetahui perbandingan keuntungan dari kedua metode budidaya rumput laut. Dari hasil analisis diketahui bahwa rata-rata keuntungan budidaya rumput laut dengan metode sebar adalah Rp 3.076.548/siklus/Ha dan metode gantung sebesar Rp 9,046,651/siklus/Ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budidaya rumput laut dengan metode gantung lebih menguntungkan dibandingkan dengan metode sebar sehingga pembudidaya disarankan untuk beralih menggunakan metode gantung untuk meningkatkan keuntungan usaha budidaya rumput laut.  Kata Kunci : Total Biaya, Penerimaan, Keuntungan, Uji t, Gracilaria verrucosa
Copyrights © 2021